Autoimun ; Hipertiroid



Kala itu., diumur anak pertamaku 7 bulan, aku merasa keanehan di tubuhku, aku merasa badanku melemah, aku gampang letih, mudah berkeringat, dan merasa kepanasan yang berlebihan., selain itu aku juga merasa degup jantungku berdetak lebih cepat., tapi pada saat itu aku tidak terlalu menghiraukannya., aku tetap bekerja seperti biasa, aktivitas seperti biasa, tapi dengan melambat dan tidak maksimal. 

Disaat itu aku merasa sedih, karena aku sebagai ibu yang lemah yang kehilangan kekuatannya. Tiba saatnya aku bertugas ke jakarta, dengan memboyong suami dan anak untuk menemani, pada saat tiba di bandara kondisiku semakin melemah., untuk berjalan saja dr pesawat keluar bandara aku yang ngos-ngosan sangat letih dan beberapa kali berhenti untuk beristirahat. Padahal aku tidak membawa beban apapun. 

Ketika di Jakarta sebelum pulang aku sempat berkonsultasi dengan kakak papa., yaa sebelumnya aku sudah tau dileherku ada benjolan, sebelum menikah juga sudah check up kata dokter tidak berbahaya dan mengganggu. Dan aku sudah menjalani berbagai pengobatan untuk menghilangkan benjolan., tapi belum berhasil. 

Satu-satunya cara adalah operasi, aku tidak berani ambil resiko karena dokter juga tidak bisa menjamin benjolan itu akan kembali lagi atau tidak., hanya masalah kosmetika katanya. Kembali ke awal cerita ketika bertemu aku ceritakan kondisiku. Lalu ma iwo (kakak papa) menyuruh aku merentangkan tangan dia mau lihat tangatku gemetar atau tidak dan ternyata sangat gemetar istilah medisnya tremor. Dia langsung menyuruh aku untuk check up begitu pulang ke medan.

Akupun menuruti sarannya., sesampai di Medan aku check up ke dokter penyakit dalam aku diberi surat rujukan untuk periksa darah., setelah periksa darah barulah diketahui kalau aku menderita Hipertiroid. aku harus menjalani pengobatan rutin seminggu sekali, setiap hari harus meminum obat, karena pada waktu itu aku masih menyusui aku meminta obat yang tidak mengganggu untuk melakukan tugasku sebagai ibu yaitu menyusui. 

Diawal-awal mengetahui hal ini hari-hari yang dilalui terasa berat dan sangat baperan. Aku pun mulai mencari tau tentang jenis penyakit ini apa penyebabnya dan bagaimana gejalanya. 

Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroksin di dalam tubuh sangat tinggi. Hormon tiroksin dihasilkan oleh kelenjar tiroid, dan berperan dalam berbagai proses metabolisme. Oleh sebab itu, gangguan pada hormon ini akan menyebabkan gangguan metabolisme tubuh. (Sumber: alodokter;dr.marianti)

Hipertiroidisme kebanyakan disebabkan oleh penyakit Graves, yaitu suatu kondisi yang terjadi akibat kelainan sistem autoimun yang menyerang tubuh dan meningkatkan produksi hormon tiroksin pada kelenjar tiroid. Penyakit Graves bisa muncul pada usia berapa pun, terutama pada wanita usia 20-40 tahun. Belum diketahui kondisi apa yang menyebabkan kelainan autoimun terjadi, tetapi faktor lingkungan dan keturunan dianggap berperan pada kemunculan kelainan ini.(Sumber: alodokter;dr.marianti)

Selain hipertiroidisme, penyakit Graves juga dapat mengakibatkan penglihatan menjadi tidak nyaman dan kabur. Hal tersebut ditandai dengan bola mata yang terlihat menonjol keluar.(Sumber: alodokter;dr.marianti)

Nodul tiroid adalah gumpalan yang terbentuk di dalam kelenjar tiroid tanpa sebab yang jelas. Meski bersifat jinak dan tidak menyebabkan kanker, nodul bisa mengandung jaringan tiroid yang abnormal.Gumpalan ini berdampak kepada peningkatan produksi tiroksin dalam tubuh dan berakibat pada hipertiroidisme, khususnya pada penderita berusia diatas 60 tahun.(Sumber: alodokter;dr.marianti)


  • Gejala yang umumnya ditemukan pada penderita hipertiroidisme adalah:

  • Berat badan turun tanpa alasan yang jelas.
  • Hiperaktif. Penderita menjadi tidak akan bisa diam dan dipenuhi perasaan cemas.
  • Mudah marah dan emosional.
  • Insomnia atau kesulitan untuk tidur pada malam hari.
  • Konsentrasi menurun.
  • Berkeringat secara berlebihan dan sensitif terhadap suhu panas.
  • Libido menurun.
  • Otot terasa lemas.
  • Diare.
  • Kemandulan.
  • Siklus menstruasi menjadi tidak teratur, jarang, atau berhenti sekaligus.
  • Pada penderita diabetes, hipertiroidisme bisa menyebabkan rasa haus dan sangat lelah.
  • Pembesaran kelenjar tiroid yang menyebabkan terjadinya pembengkakan pada leher.
  • Palpitasi atau denyut jantung yang cepat dan/atau tidak beraturan.
  • Kulit yang hangat dan lembap.
  • Kedutan otot.
  • Tremor atau gemetaran.
  • Munculnya biduran (urtikaria) atau ruam.
  • Rambut rontok secara tidak merata.
  • Telapak tangan berwarna kemerahan.
  • Struktur kuku melonggar.
  • Mengikuti diet yang disarankan dokter
  • Mengonsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup
  • Menjaga asupan kalori
  • Menjaga berat badan dan menghindari obesitas
  • Menggunakan kacamata hitam agar terhindar dari panas atau angin kencang
  • Mengompres mata dengan air dingin untuk melembabkannya
  • Meneteskan tetes air mata sebagai pelumas mata untuk menekan rasa gatal atau kering di mata
  • Meninggikan kepala dari badan untuk mengurangi tekanan pada mata
  • Menggunakan krim oles (topikal) seperti hydrocortisone untuk mengurangi gejala kemerahan dan inflamasi pada kulit.

Selain itu terdapat juga tanda klinis atau gejala lain yang mungkin dapat ditemukan pada penderita hipertiroidisme, antara lain:
Awalnya gejala yang muncul mungkin bersifat ringan, tapi ketika kadar tiroksin dalam darah meningkat, gejala akan bertambah parah. (Sumber: alodokter;dr.marianti)
Kenapa hipertiroid bisa menyebabkan kemandulan, karena menurut hal yang pernah aku alami gejalanya pada waktu itu aku tidak mengalami menstruasi selam 6 bulan, kondisi yang sangat mengkhawatirkan, aku juga melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan, dokter bilang hormonku akan kembali normal dan aku kembali mengalami menstruasi jika hormonku normal kembali itu artinya saya sembuh dari hypertiroid.

Akupun ikut beberapa grup yang mengalami hal yang serupa denganku setidaknya aku mempunyai teman-teman yang mengalami hal yang sama sehingga bisa saling menguatkan.

Aku sangat rajin berobat yang awalnya seminggu sekali lama-kelamaan menjadi sebulan sekali dengan ketentuan 3 bulan sekali periksa darah. ketika aku bertanya kepada "dokter, "'dok sakit saya ini penyebabnya apa ya?" dokterpun menjawab "Autoimun". dokterpun menjelaskan secara ilmiah dan medis. tak puas dengan jawaban dokter aku mencari tahu sendiri apa itu autoimun.

Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh (sistem imun) menyerang sel-sel sehat dalam tubuh Anda sendiri. Penyakiyt ini berkembang ketika sistem kekebalan tubuh Anda salah dalam menilai sel sehat yang ada dalam tubuh Anda, dan malah menganggapnya sebagai zat asing. Akibatnya, tubuh Anda mulai memproduksi antibodi yang akan menyerang dan merusak sel sehat dalam tubuh Anda tersebut. Sementara itu, penyebab pasti mengapa sistem imun Anda menyerang sel sehat dalam tubuh belum diketahui. (sumber: hellosehat;arinda veretamala)
Penyakit autoimun dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh, termasuk otak, saraf, otot, kulit, sendi, mata, jantung, paru-paru, ginjal, saluran pencernaan, kelenjar, dan pembuluh darah. Ada sebanyak 80 jenis penyakit autoimun.(sumber: hellosehat;arinda veretamala)
Bergantung pada jenisnya, penyakit autoimun ini dapat memengaruhi satu atau banyak jaringan tubuh. Hal ini menyebabkan pertumbuhan organ menjadi abnormal dan mengakibatkan perubahan fungsi pada organ. Pengobatan untuk  penyakit autoimun fokus pada mengurangi gejala dan aktivitas sistem imun karena tidak ada pengobatan yang benar-benar bisa menyembuhkannya.(sumber: hellosehat;arinda veretamala)
Setelah hampir 2 tahun lebih menjalani pengobatan dan melakukan perawatan yang dianjurkan dokter sebagai berikut :
Bagi penderita penyakit Graves, berikut adalah cara untuk meringankan gejala yang muncul pada kulit atau mata:
Saya lakukan sekarang adalah melakukan pencegahan agar tidak terulang lagi dengan cara seperti dibawah ini:

Pada intinya, menjaga pola makan dan hidup sehat merupakan kunci utama mencegah kondisi ini terjadi. Selain pola makan dan  pengaturan makan yang dijaga, diperlukan juga untuk aksi mengurangi berat badan, atau yang kedua fokus untuk menjaga fungsi kelenjar ini agar bisa menghasilkan hormon yang sesuai dengan kebutuhan.
Penelitian telah menemukan adanya hubungan antara kekurangan vitamin D dengan penyakit tiroid autoimun, tiroiditis Hashimoto, dan penyakit Graves.
Kekurangan vitamin D juga lebih sering ditemukan pada pasien dengan penyakit tiroid dibandingkan dengan orang yang sehat dan tidak menderita penyakit autoimun.


Suatu penelitian dalam jurnal Nutrition & Metabolism tahun 2014 melaporkan bahwa orang yang mengalami hipotiroid sebaiknya mengonsumsi lebih banyak protein. Asupan protein yang tinggi ternyata bisa mempercepat metabolisme dalam tubuh. Selain mengatur jumlah protein yang dimakan, perhatikan juga zat gizi lainnya seperti:
1. Yodium: mineral yang sangat penting dalam tubuh untuk membuat hormon tiroid. tetapi      karena saya hypertiroid sebaiknya dalam mengkonsumsi yodium tidak berlebihan.
2. Selenium yang selanjutnya akan membantu tubuh mengaktifkan hormon ini sehingga bisa digunakan dengan optimal dalam tubuh. Mineral selenium ini juga memiliki manfaat antioksidan, yang berarti mineral ini bisa melindungi kelenjar tiroid dari radikal bebas. Selenium bisa didapatkan dari kacang-kacangan, ikan tuna,dan ikan sarden. Suplemen selenium hanya boleh diminum sesuai dengan anjuran dokter, sebaiknya tidak menggunakannya secara mandiri.
3. Zink,. Bekerja sama dengan selenium, zink yang akan membantu tubuh mengaktifkan hormon tiroid. Suatu penelitian juga ada yang menunjukkan bahwa zink bisa membantu mengontrol TSH. TSH adalah hormon yang memberitahu kelenjar untuk mengeluarkan hormon tiroid. Zink banyak ditemukan dalam kerang-kerangan, daging sapi, daging dan hati ayam.
4. Kalsium,. Kondisi hipertiroidisme dapat  menyebabkan kalsium sulit diserap dalam tubuh. Bila tidak ada kalsium, tulang jadi rentan rapuh dan berisiko osteoporosis bisa menyebabkan tulang rapuh dan osteoporosis.
Makan makanan tinggi kalsium dapat membantu tubuh agar mendapatkan lebih banyak kalsium yang diserap. Maka itu, sebaiknya mengonsumsi: Brokoli, Kacang almond, Ikan dan Okra (Sumber: hellosehat:novita joseph)
Semoga aku diberikan Allah kesehatan dan tidak mengalami penyakit ini lagi. demikianlah tulisan saya tentang Autoimun semoga bermanfaat ^_^

Baca Juga: Hiperemesis




No comments